Beberapa bulan yang lalu Negara Sudan Selatan resmi memisahkan diri dari
Negara Republik Sudan dan beberapa tahun yang lalu juga Negara Timor Leste
resmi memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sementara
beberapa waktu yang lalu juga Papua semakin kencang menyuarakan untuk
memisahkan diri dari NKRI. Pertanda apakah ini?
PEMBAHASAN
Apa yang terjadi di Republik Sudan memang sedikit berbeda dari Indonesia, di Sudan terlah terjadi perang saudara selama dua puluh tahun antara Sipil dan dan pemerintah, Penindasan kejam Pemerintah Sudan terhadap wilayah Sudan Selatan merajalela dan akhrinya Sudan Selatan melakukan Referendum untuk memisahkan diri, dan saat ini resmi berdiri Negara Sudan Selatan. Apa yang terjadi di Sudan Selatan tidak jauh berbeda dengan Timor Timur sebelum merubah nama negaranya menjadi Timor Leste, Rakyat Timur Timur waktu itu hanya mendapatkan sedikit perhatian dalam pembangunan, banyak desa tertinggal dan kekurangan gizi, akhirnya Timor Timur merasa Pemerintah Republik Indonesia berlaku tidak adil, dan pada akhirnya memisahkan diri menjadi Timor Leste, Apa yang dialami Timor Leste tidak jauh berbeda dengan Papua saat ini, jika Kita mengkaji data statistik, Masyarakat miskin lebih banyak di Papua, Tertingalnya Pendidikan, Desa Tertinggal dan masalah sosial lainnya yang harusnya menjadi petrhatian Pemerintah nyatanya terabaikan, Papua merasa Pemerintah tidak adil dan gaung munculnya Papua Merdeka semakin keras disuarakan.
Coba lihat saja peristiwa-peristiwa di Dunia saat ini, Warga Negara Portugal, Italia, Spanyol dan Yunani baru-baru menyerbu jalan untuk memprotes program penghematan pemerintah mereka. London dilanda kerusuhan dan penjarahan sementara Somalia menghadapi kekeringan, kelaparan dan kemiskinan. Di Israel ada protes biaya hidup yang tinggi. Pemberontakan di Jazirah Arab dan Afrika, Muammar Gaddafi dan pemberontak di Libya, Presiden Bashar Assad dan orang di Suriah dan Presiden Ali Abdullah Saleh dan para Islamis di Yaman dan Amerika Serikat dalam krisis Ekonomi berkepanjangan.
Intinya, sudah banyak Warga Dunia Penghuni Negara-Negara tersebut tidak mempercayai kepemimpinan pemerintah karena kepemimpinan tidak peduli banyak untuk rakya mereka. Apakah ini terjadi di Indonesia? Sangat terjadi, bahkan gaung turunkan Yudhoyono-Boediono terlah ada sejak dua tahun lalu, Masalah Air Bersih yang semakin kering, Pemadaman listrik, pembangunan hanya mengutamakan Jakarta dan Tanah Jawa, Kemiskinan yang terus bertambah, pengemis dan anak jalanan hanya menjadi berita tetapi tidak diurus sesuai dengan Undang-Undang, Gizi disebagian wilayah di Indonesia yang semakin memburuk, Anak-anak yang putus sekolah, tahun 2011 ini ada jutaan alumni SMU yang tidak bisa melanjutkan kuliah karena biaya pendidikan yang mahal,Korupsi yang merajalela, Koruptor yang sudah ketahuanpun tidak diproses secara hukum , banyak penjahat berdasi yang keluar dari Penjara, untuk masalah-masalah lainnya Anda bisa urutkan dari masalah yang sudah saya sebutkan, saking banyaknya.
nflasi, Pengangguran, Perselisihan sipil, Tawuran warga, kesulitan
ekonomi,Pelacuran, Jika rumah Anda atau toko Anda kebakaran anda menelpon
pemadam kebakaran maka mereka akan kekuaranan air, Jika Anda menelepon
polisi, mereka mungkin tidak memiliki cukup bensin di kendaraan mereka untuk
perlombaan ke TKP. Inilah yang sebentar lagi akan terjadi di Negara kita.
Maka, Jika kondisi ini semakin parah yang terjadi adalah 33
Provinsi yang ada akan meminta memisahkan diri dari Negara Kesatuan Rupublik
Indonesia (NKRI) denganreferendum warga setempat. Saya tidak mencoba untuk
menyeryukan pemisahan diri di negara kita, justru saya mencintai
Republik ini, saya berharap dari sabang sampai Merauke tetap utuh selamanya.
Jangan terkecoh dengan makna Demokrasi, bukan Negara Otoriter saja yang mengalami ini, banyak Negara Demokratis sudah mengalaminya, inti dari semua ini adalah KETIDAK ADILAN. Seperti halnya saya, banyak Orang Indonesia mungkinmemiliki nilai visi kesadaran nasional, masih ada orang-orang yang tulus dan tetapbersama-sama dalam persatuan dan hidup damai dibawah naungan Republik ini.
Ada beberapa Indikator dan inti dari apa yang ingin saya sampaikan dalam
Artikel ini, jika kita mampu mengatasi indikatormasalah ini maka kita akan
tetap utuh dalam NKRI, tetapi jika tidak, saya memprediksi akan banyak Provinsi
selain Papua yang meminta memisahkan diri dari Republik Indonesia yang kita
cintai ini, dan Timor Leste sudah melakukan itu. Setelah Anda membaca 10
Indikator ini, Anda boleh berkomentar ada berapa Indikator yang ada Di
Indonesia, jika ada 10 maka Indonesia dalam ANCAMAN RUNTUHNYA NKRI. Waspadalah.
1. Perang
Saudara / Tawuran Warga : Tawuran warga antar gank, antar kampung, rebutan
lahan bisnis, antara Satpol PP dengan PKL misalnya, Masalah ini akan menjadi
salah satu Indikator permasalahan pemisahan diri dari NKRI.
2. Kolonialisme :
Baik penjajahan Geografis atau Penjajahan Ekonomi, baik Penjajah Asing maupun
Penjajahan Pemerintah terhadap rakyatnya, misalnya disebuah daerah ada orang
asing yang kaya raya dan menguasai Ekonomi, jika kita melihat hal ini ada di
Negara kita, inipun bisa menjadi salah satu Indikator masalah yang dapat
menjadi bom waktu.
3. Korupsi
: Jika di negara Kita, Kementerian yang paling kuat
dalam pemerintahan tanpa bangunan fisik adalah “Departemen Korupsi” di mana
tingkat besar penipuan, pemborosan, penyalahgunaan dan penggelapan dana
pemerintah adalah modus standar operasi. Kas negara dan kekayaan dikendalikan
sebagian besar oleh beberapa pejabat pemerintah (Baik Masa Orde Baru dan Masa
Reformasi), kroni dan keluarga mereka. Maka ini salah satu indikatornya.
4. Kebijakan
Ekonomi: Negara kita telah mengalami langkah-langkah penghematan
banyak atau program penyesuaian struktural di masa lalu namun perekonomian
masih menentang semua logika ekonomi yang wajar. Sebaliknya, ada kesenjangan
miskin dan kaya, tingkat kemiskinan yang tinggi, inflasi tinggi, tingkat
pengangguran tinggi, pendidikan yang buruk dan sistem kesehatan, kelangkaan
bensin, pasokan listrik tidak menentu, Pemadaman bergilir oleh PLN, Pajak
TOL yang semakin meningkat, Harga Sembako yang semakin tidak terjangkau, kurangnya
infrastruktur dan fasilitas publik fungsional sosial.
5. Intervensi
Militer : Pemerintah negara Kita pernah didominasi oleh rezim
militer atau penguasa mutlak lebih dari warga sipil yang terpilih secara
demokratis atau negaraKita masih di bawah cengkeraman militer dengan
ancaman kudeta militer. Atau mungkin Militer adalah politisi di seragam. Oh
, Indonesia masih seperti itu, bagaiman Soekarno lama memerintah, Soeharto
lebih lama lagi dan Sekarang Yudhoyonopun sama, jika yang trerplih orang sipil
alamat tidak akan lama karena secara diam-diam dijatuhkan oleh militer dengan
lobi Intelijennya.
6. Kebijakan
Nasional Liberal : Jika formulasi kebijakan nasional di negara Kitadidasarkan
pada Sistem Liberal Sekuler, dan setiap janji nasional atau pemilihan
didasarkan pada dikotomi regional seperti Utara vs Selatan, atau Timur vs
Barat, dan Pemerintah Pusat sebagai Mahakuasa kontrol terhadap daerah
atau provinsi di negara itu terutama pada alokasi dana dan sumber daya.
7. Sumber
Daya Alam: Sumber daya alam a(misalnya minyak mentah dan gas alam)
terkonsentrasi di daerah tertentu di negara Kita. Saat ada daerah
lain baik berkeinginan untuk menyabot mereka atau melakukan kontrol terbuka
atasnya. Daerah yang meletakkan “telur emas” bagi negara dan ternyata
justru orang-orang setempat menjadi orang miskin, pertanda ini adalah
Indikator pendukung pemisahan diri.
8. Masyarakat
Majemuk : Negara Republik Indonesia memiliki lebih dari Ribuankelompok
etnis dengan bahasa yang berbeda dan budaya. Persatuan nasional dipromosikan
dalam namaBhineka Tunggal Ika. Di antara 2 atau 4 kelompok etnis utama tetapi
sebuah kelompok etnis ingin mendominasi pemerintah nasional (lahir-ke-aturan
nepotisme). Ironisnya, Anda adalah diperlakukan seperti “orang asing” yang
tidak diinginkan di negara Anda sendiri jika Anda tinggal atau bekerja di
lokasi etnis yang berbeda lain dari Anda di negeri ini.
9. Intoleransi
Agama : Antara pemeluk agama tidak saling menghormati, saling terjadi
caci maki dan sumpah serapah nama Tuhan, dan sebagainya, maka ini pertanda
indikator runtuhnya NKRI.
10. Gerakan
separatis : Perasaan Anti-Pemerintah saat ini ada di negara Kita dan
ada agitasi untuk tanah air terpisah oleh suatu wilayah atau seperangkat suku.
Ada panggilan konferensi terbuka untuk bangsa yang berdaulat untuk menentukan
masa depan negara atau kemungkinan referendum untuk memisahkan diri. Sebut
saja dulu Ada Gerakan Aceh Merdeka, Organisasi Papua Merdeka, Rakyat Maluku
Selatan.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Pembaca yang terhormat, dari 10 Indikator yang saya sebutkan diatas kita
bisa mengelompokan tingkat Ancaman runtuhnya NKRI, Anda bisa mengisi di kolom
Komentar untuk menentukan berapa Indikator yang ada, Pengelompokannya sebagai
berikut :
A. 9-10 : Negara NKRI
cepat atau lambat berisiko tinggi akan runtuh
B. 6-8 : Negara NKRI
rentan untuk runtuh.
C. 3-5 : Negara NKRI dapat
menghindari potensi Keruntuhannya
D. 0-2 : Negara NKRI
Alhamdulillah Aman dari upaya pemisahan Diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar