Bahasan 1 - TEORI ORGANISASI MODERN
Dasar Pemikiran Teori Organisasi Modern
Teori modern dengan tekanan pada perpaduan (synthesis) dan perancangan (design), menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
Teori modern bisa disebut sebagai teori organisasi dan manajemen umum yang memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep-konsep yang lebih maju. Ini dilakukan dengan memandang organisasi sebagai suatu proses dinamis yang terjadi dengan dan dalam hal-hal yang umum, dikendalikan oleh sruktur. Sebagai suatu system, organisasi terdiri atas 3 (tiga) unsur ,yaitu :
1. Unsur struktur yang bersifat makro
2. Unsur proses yang juga bersifat makro
3. Unsur perilaku anggota organisasi yang bersifat mikro.
Teori Sistem Umum
Teori sistem umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk menemukan kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku universal. Tujuannya adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional universal dengan menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh system sebagai titk awal.Kenneth Boulding mengemukakan klasifikasi tingkat-tingkat sistem sebagai berikut :
1. Struktur statik
2. Sistem dinamik sederhana
3. Sistem sibernetik
4. Sistem terbuka
5. Sistem genetika social
6. Sistem hewani
7. Sistem manusiawi
8. Sistem sosial
9. Sistem transedental
Teori Organisasi dalam Suatu Kerangka Sistem
Teori organisasi modern adalah multidisipliner yang konsep-konsep dan teknik-tekniknya dikembangkan dari banyak bidang studi. Faktor-faktor yang membedakan kualitas teori organisasi modern dengan teori-teori lainnya adalah dasar konseptual analitiknya, ketergantungannya pada data riset empiric, dan di atas semuanya, sifat pemaduan dan pengintegrasikannya. Kualiatas-kualitas ini merupakan kerangka filosofi yang diterima sebagai suatu cara untuk mempelajari organisasi sebagai suatu system. Bagian-bagian dari system dan saling ketergantungannya.
1. Individu dan struktur kepribadiannya yang diberikan kepada organisasi.
2. Penentuan fungsi-fungsi formal, yang biasa disebut organisasi formal.
3. Organisasi informal.
4. Struktur status dan peranan.
5. Lingkungan phisik pelaksanaan pekerjaan.
Proses-proses hubungan dalam system. Teori organisasi modern menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada system manusia dalam perilakunya berorganisasi. Ketiga proses tersebut adalah
1. komunikasi ,
2. berusaha untuk mencapai keseimbangan, dan
3. pengambilan keputusan.
Tujuan-tujuan organisasi
Organisasi mempunyai tiga tujuan utama yang saling berhubungan. Tujuan-tujuan tersebut adalahpertumbuhan, stabilitas, dan interaksi. Ketiga tujuan organisasi itu akan membedakan bentuk organisasi dengan tingkat kompleksitas yang berbeda-beda. Persamaan dalam tujuan-tujuan tersebut juga telah diteliti oleh para ahli sejalan dengan pengembangan teori sistem umum.
Pendekatan – Pendekatan Manajemen
• Pendekatan Proses
Pendekatan proses dalam manajemen juga disebut pendekatan fungsional, operasional, universal, tradisional atau klasik. Para pencetus pendekatan ini bermaksud untuk mengindetifikasikan fungsi-fungsi manajemen dan kemudian menetapkan prinsip-prinsip dasar organisasi dan manajemen. Empat prinsip pendekatan proses klasik yang penting adalah
1) kesatuan perintah
2) persamaan wewenang dan tanggung jawab
3) rentang kendali yang terbatas
4) delegasi pekerjaan-pekerjaan rutin
• Pendekatan Keperilakuan
Pendekatan ini sering disebut pendekatan hubungan manusiawi (human relation approach). Pendekatan hubungan manusiawi dalam usahanya melengkapi pendekatan klasik, banyak menggunakan pandangan sosiologi dan psikologi. Oleh karena itu, pusat bahas pendekatan ini adalah perhatian terhadap para karyawan secara individual dan kelompok kerja.
• Pendekatan Kuantitaif
Pendekatan kuantitif (quantitative approach) sering dinyatakan dengan istilah management science atau operations research. Pendekatan ini terutama memandang manajemen dari perspektif model-model matematis dan proses-proses kuantitaif.
• Pendekatan Sistem
Pendekatan system dalam manajemen merupakan pendekatan yang ditetapkan paling akhir, dan dapat dipahami dengan sudut pandangan teori system umum atau analisis system. Pendekatan system terutama menekankan saling ketergantungan dan keterkaitan bagian-bagian organisasi sebagai keseluruhan. Pendekatan ini memberikan kepada manajemen cara memandang organisasi sebagai keseluruhan dan sebagai bagian lingkungan eksternal yang lebih luas.
• Pendekatan Contingency (Situasional)
Pendekatan Contingency muncul karena ketidakpuasan atas anggapan keuniversalan dan kebutuhan untuk memasukkan berbagai variable lingkungan ke dalam teori dan praktek manajemen. Ada tiga komponen pokok dalam lerangka konseptual untuk pendekatan contingency:
1. Lingkungan
2. Konsep-konsep dan teknik-teknik manajeman
3. Hubungan kontingensi antara keduanya
sumber: Buku ‘Organisasi Perusahaan’, teori struktur dan perilaku oleh: T.Hani Handoko Bab II, Bab III , dan Bab IV